Senin, 21 Maret 2011

Perugia, Sebuah Kota Puncak Bukit di Italia

Perugia merupakan ibukota wilayah Umbria di Italia Tengah. Memiliki jumlah penduduk 160.000 jiwa di area seluas 450 km2. Kepadatan penduduk kota ini mencapai 300 jiwa per km2. Perugia merupakan contoh klasik kota puncak bukit abad pertengahan yang terletak di Italia. Titik tertinggi Kota Perugia berdiri di atas dua puncak bukit yaitu puncak bukit Matahari dan bukit Landonis. Perugia merupakan pusat pendidikan dan kesehatan besar. Kota ini juga merupakan tuan rumah pada beberapa festival internasional.
Pada abad pertengahan, Perugia membentuk fase ekspansi besar dan kota yang ditandai dengan dibangunnya dinding pembatas untuk pertahanan karena dulunya kota ini adalah Papal State dan pernah memberontak terhadap tirani Vatikan dua ratus tahun silam. Perkembangan kota yang mulai menyebar di sepanjang lereng bukit, mengakuisisi konvormasi berbentuk bintang.
Perugia merupakan pusat seni terkenal dari Italia. Pelukis terkenal Pietro Vannuci, yang dijuluki Perugino, adalah penduduk asli Citta della Pieve yang letaknya dekat dengan Perugia. Selain itu, Raphael sanzio, ahli lukis dan arsitektur terpelajar Italia juga pernah tinggal di kota ini. Hal ini menyebabkan Perugia tumbuh menjadi kota yang menawarkan banyak bangunan bersejarah yang indah dan elegan, beberapa diantaranya adalah :
§  Gereja dan biara San Pietro, berdiri pada abad ke 16 akhir.

§  Basilika San Domenico yang mulai dibangun pada tahun 1394 dan selesai pada tahun 1458. Gereja ini dirancang oleh Giovanni Pisano dan dekorasi interior yang didesain ulang oleh Carlo Maderno.
§  Gereja Sant Angelo, ini adalah contoh seni Palaeo-Kristen dengan rencana pusat mengingat Santo Stefano Rotondo di Roma. Gereja ini memiliki 16 kolom antik.
§  Gereja Sant Ercolano dibangun pada abad 14 awal. Bangunannya menyerupai sebuah menara polygonal dan pernah memiliki 2 lantai yang kemudian satu lantainya dirobohkan ketika Paolina Rocca dibangun.
§  Palazzo dei Priori yang dibangun selama periode komunal, terletak di Corso Vannucci.

Ciri Fisik dan Non Fisik Kota Perugia
1.    Ciri Fisik
Salah satu ciri fisik Perugia yang merupakan kota puncak bukit adalah pola dan bentuk kotanya. Berbeda dengan kota-kota di daerah dataran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan berbagai bentuk dan pola, bentuk dan pola yang berkembang di Perugia menyesuaikan dengan bentuk lansekap bukit terutama bagian puncak dan sekelilingnya. Jaringan jalan melingkar mengikuti kontur dan beberapa bangunan utama ditempatkan di bagian puncak.

Selain topografinya yang merupakan kota puncak bukit, Perugia yang merupakan salah satu kota mediaeval menyebabkan masih kentalnya suasana kota jaman abad pertengahan di Kota Perugia ini. Masih banyak terdapat bangunan-bangunan dengan dinding kuno yang masih dipertahankan sampai sekarang dan hal ini tentunya memberikan ciri tersendiri bagi wujud Kota Perugia.
2.    Ciri Non Fisik
Sebagai kota pelajar dengan dua universitas besar yang ada, membuat Perugia menjadi “rumah” bagi ribuan siswa baik asing maupun dari Italia sendiri.
Selain itu Kota Perugia yang terkenal dengan produksi coklatnya menawarkan pameran coklat internasional tiap tahunnya di bulan oktober yaitu Eurochocolate.
  Aspek Dominan yang Mempengaruhi Bentuk Kota Perugia
Sama seperti kota-koata lainnya,dalam perkembangannya, pola dan bentuk Kota Perugia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi topografi, sosio kultur masyarakat, kepentingan pertahanan, kehidupan politik, dan kehidupan religius masyarakat. Akan tetapi faktor paling dominan yang mempengaruhi pola dan  bentuk Kota Perugia adalah faktor topografi. Letak Kota Perugia yang berada di puncak bukit menyebabkan Kota Perugia tumbuh dan berkembang menyesuaikan dengan kondisi topografi daerah puncak bukit tersebut. Kondisi topografi puncak bukit tentunya sangat berbeda dengan kondisi dataran, hal ini menyebabkan perbedaan bentuk dan pola perkembangan Kota Perugia dengan kota-kota lain yang berlokasi di dataran yang cenderung dapat tumbuh dan berkembang dengan berbagai pola dan bentuk.
Dalam perkembangan selanjutnya, muncul faktor pendorong lain yang mempengaruhi pola dan bentuk kota, salah satu contohnya adalah faktor sosio kultur masyarakat setempat. Kota Perugia yang merupakan tempat tinggal beberapa pelukis terkenal dan berbakat pada abad pertengahan, membuat Kota Perugia tumbuh sebagai kota mediaeval yang penuh dengan bangunan-bangunan indah bersejarah di tiap sisinya. Dan suasana abad pertengahan ini masih terus dipertahankan sampai saat ini.